Rabu, 08 Maret 2017

DOMAIN AFEKTIF RESPONDING DAN DOMAIN PSIKOMOTORIK MANIPULASI

DOMAIN AFEKTIF RESPONDING DAN DOMAIN
PSIKOMOTORIK MANIPULASI




A.           AFEKTIF RESPONDING
Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya salah satu cara. Jenjang ini lebih tinggi daripada jenjang receiving. Contoh hasil belajar ranah afektif responding adalah peserta didik tumbuh hasratnya untuk mempelajarinya lebih jauh atau menggali lebih dalam lagi.
Tingkatan responding terdiri dari:
1.        Acquiescence in responding (persetujuan untuk menjawab)
Terdapat suatu perilaku yang pasif dan stimulus yang memancing perilaku ini sulit untuk diterima atau digambarkan. Terdapat lebih banyak unsur reaksi terhadap sebuah gagasan dan lebih sedikit implikasi dari penolakan atau keterpaksaan (yielding unwillingly).
2.      Willingness to respond (kemampuan untuk menjawab)
Pembelajar cukup berkomitmen untuk menunjukkan perilaku bahwa ia bersedia untuk merespon bukan karena takut akan hukuman, namun karena “dirinya sendiri” atau secara sukarela. Unsur penolakan atau keterpaksaan (yielding unwillingly) yang ada pada tingkat sebelumnya, kini digantikan oleh persetujuan yang berasal dari pilihan pribadi seseorang.
3.  Satisfaction in respond (kepuasaan dalam menjawab) aspek afektif: minat, sikap, apresiasi, nilai dan penyesuaian.
Unsur tambahan pada langkah yang melampaui tingkat respon secara sukarela adalah bahwa perilaku yang tampak disertai dengan rasa puas, suatu respon emosional yang umumnya menunjukkan rasa senang, kegembiraan atau suka cita.

Pada tahap ini siswa sudah memberikan respon terhadap sebuah fenomena. Respon ini tidak hanya memperhatikan sebuah fenomena tetapi siwa sudah memiliki motivasi yang cukup terhadap fenomena. Dalam kegiatan belajar mengajar terlihat adanya kemauan siswa untuk menjawab pertanyaan guru atau kepuasan dalam menjawab (misalnya membaca buku untuk kegembiraan). Jadi dalam tahap ini bertalian dengan partisipasi siswa dalam sebuah fenomena.

RUBRIK AFEKTIF RESPONDING
Kelas      : IV
Materi    : Perubahan wujud benda
No

7
6
5
4
3
2
1
1
Siswa dapat menanggapi perubahan benda







2
Siswa antusias dalam melakukan percobaan







3
Siswa dapat mempresentasikan hasil percobaan







4
Siswa dapat melakukan percobaan yang berikutnya









B.            PSIKOMOTORIK MANIPULASI
Manipulasi adalah melakukan gerakan berbeda dengan yang diajarkan.Manipulasi menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja.Contoh: peserta didik melakukan gerakan menendang bola dengan gaya sendiri, tidak lagi persis yang dicontohkan

RUBRIK PSIKOMOTORIK MANIPULASI
No

7
6
5
4
3
2
1
1
Siswa melakukan percobaan dengan bahan yang lain







2
Siswa membuktikan tentang perubahan wujud bendaa







3
Siswa melakukan percobaan pembuatan garam










Kamis, 23 Februari 2017

PENGOLAHAN NILAI RAPOR ASPEK PENGETAHUAN PADA KURIKULUM






TUGAS PENILAIAN PENDIDIKAN DASAR
PENGOLAHAN NILAI RAPOR ASPEK PENGETAHUAN PADA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2006

TUGAS KELOMPOK   I
OLEH :  SITATUN
NIM. P2A616001

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS  JAMBI
2017









BAB I
PENDAHULUAN


1.  LATAR BELAKANG

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan yang sudah siap dan mampu mengembangkannya dengan memperhatikan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 36 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.

Menurut Mulyasa (2009), KTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah atau daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. KTSP dikembangkan berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan di bawah supervisi dinas kabupaten yang bertanggung jawab di bidang pendidikan di SD, SMP, SMA, dan SMK serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.

Penilaian pendidikan dan kebuadayaan  No.66 Tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan dijelaskan bahwa pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang mencakup otentik, penilaian diri,penilaian berbasis portofolio,ulangan harianulangan tengah semester dan ulangan semester.

Penilaian pengetahuan diartikan sebagai penilaian potensi intelektual yang terdiri dari tahapan mengetahui ,memahami,menerapkan,menganalisis mensistesis,dan mengevaluasi ( Anderson krathwol,2001seorang pendidik perlu melakukan penilain pengetahuan peserta didik.penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tertulis,tes lisan dan penugasan kegiatan penilaian tehadap pengetahuan tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan kesulitanbelajar peserta didik.

Pada tahap penilaian terdapat beberapa kesulitan dalam penilaian

2. PERMASALAHAN
a. Apa pengertian dari penilaian Pengetahuan ?
b. Bagaimana Teknik penilaian peserta Didik ?
c. Bagaimana cara penilaian rapor KTSP ?






BAB II
PEMBAHASAN


Menurut Muhaimin (2008), sistem penilaian merupakan kriteria-kriteria penilaian untuk menetapkan tingkat ketuntasan belajar dan kenaikan kelas peserta didik, yang berfungsi untuk mengendalikan proses dan hasil belajar peserta didik dalam menerapkan kurikulum. Penetapan sistem penilaian mengacu pada standar penilaian yang ditetapkan oleh pemerintah dan mengembangkan prosedur dan standar kriteria penilaian yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing lembaganya. Dalam KTSP sistem penilaian mencakup:

1.         Penetapan kriteria ketuntasan belajar minimal (KKM);
2.         Model dan prosedur penilaian proses dan hasil belajar;
3.         Penetapan kriteria ketentuan kenaikan kelas.

Dalam KTSP, penilaian dilakukan terhadap semua indikator guna menganalisis hasilnya yang kemudian digunakan untuk mengetahui kompetensi dasar yang sudah dikuasai dan yang belum dikuasai peserta didik. Penilaian yang digunakan berdasarkan kompetensi dasar yang ingin diuji, antara lain :

1.         Penilaian Portofolio
2.         Penilaian Kinerja (Performance Assessment)
3.         Penilaian Proyek
4.         Penilaian Sikap
5.         Penilaian Diri
6.         Penilaian berkelanjutan

Disini saya membahas tentang penilaian berkelanjutan, dengan penjelasan sebagai berikut 

1.    Penilaian Berkelanjutan dan Jenis Tagihan

Sistem penilaian berbasis kemampuan dasar merupakan sistem penilaian yang direncanakan dalam sistem penilaian berkelanjutan. Penilaian berkelanjutan adalah penilaian yang melibatkan semua indikator melalui pengembangan soal yang terkait, hasilnya dianalisis untuk menentukan kemampuan dasar mana yang telah atau belum dimiliki siswa serta kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Penilaian berkelanjutan mendukung upaya memandirikan siswa untuk belajar, bekerja sama, dan menilai diri sendiri.
Untuk mengevaluasi hasil pembelajaran berdasarkan prinsip kontinuitas diperlukan tagihan kepada siswa untuk mengetahui penguasaan materi pembelajaran yang dilakukan. Tagihan adalah cara bagaimana ujian (penilaian) dilakukan. Jenis tagihan yang dapat dilakukan, antara lain :

1.         Ulangan Harian
Ulangan harian dilakukan secara periodik dan umumnya diberikan setelah selesainya satu atau dua materi pelajaran. Fungsinya untuk mengukur siswa setelah belajar satu kompetensi dasar.

2.         Tugas Kelompok
      Tugas kelompok dimaksudkan sebagai latihan bagi siswa untuk mengembangkan latihan kerja serta digunakan untuk menilai kompetensi kerja kelompok.

3.         Pekerjaan Rumah
       Tugas pekerjaan rumah dimaksudkan untuk mengulang materi pelajaran yang telah dijelaskan di sekolah. Soal yang diberikan merupakan pengembangan dari contoh yang diberikan.
4.         Kuis
       Kuis merupakan tes yang membutuhkan waktu singkat yang berkisar antara 10-15 menit. Pertanyaan hanya merupakan hal yang prinsip saja dan bentuk jawabannya merupakan isian singkat.

5.         Tugas Individu
       Tugas ini dapat diberikan pada waktu-waktu tertentu dalam bentuk pembuatan    kliping, makalah, dan yang sejenisnya. Tugas ini dimaksudkan sebagai latihan bagi siswa untuk mengembangkan wawasan dan kemampuan berfikir.

6.         Tes Lisan
       Pertanyaan yang diberikan berupa pengetahuan atau pemahaman tentang konsep, prinsip, atau teorema.

7.         Ulangan Tengah Semester
       Ulangan tengah semester merupakan tes yang diberikan kepada siswa pada pertengahan semester dengan bahan beberapa pokok bahasan yang telah diberikan.

8.         Ulangan Akhir Semester
       Ulangan akhir semester merupakan tes yang diberikan kepada siswa pada akhir semester dengan bahan semua pokok bahasan yang telah diberikan. Materi yang disusun berdasarkan kisi-kisi soal. Bentuk soal dapat berupa uraian objektif atau campuran pilihan ganda dan uraian objektif.

 9.         Responsi atau Ujian Praktik
       Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya. Ujian responsi bisa dilakukan di awal praktik atau akhir praktik.

10.     Laporan Kerja Praktik
Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya. Siswa biasa diminta untuk mengamati suatu gejala dan melaporkannya. Bentuk instrumen dapat dikatagorikan menjadi dua, yaitu tes dan non tes.

Dari kegiatan diatas dijadikan sebagai dasar untuk mneghitung nilai rapor hingga didapat rumus sebagai berikut

Bobot Rata-rata nilai ulangan harian, tugas, PR, sikap dan kinerja/ Praktek = 60 %
Bobot nilai Ujian Tengah Semester = 20%
Ujian Akhir Semester 20%

NR = (Rata-rata nilai ulangan harian, tugas, PR, sikap dan kinerja/ Praktek ) 60 % + (Perolehan Nilai Ujian Tengah Semester) 20 % + (Ujian Akhir Semester) 20 % 
Atau
NR = 60% (RU&T)+ 20% (UTS)  + 20% (UAS)

Keterangan :
NR = Nilai Raport
RU&T = Rata-rata Ulangan harian dan tugas, PS, PR, karya 2 atau 3
dimensi, sikap, kinerja
UTS = Ulangan Tengah Semester
UAS = Ulangan Akhir Semester

Contoh Penghitungan Nilai Raport:
Misal siswa dengan nama Anto untuk mata pelajaran PKn mendapat nilai sebagai berikut :
Rata-rata nilai ulangan harian, tugas dan/atau  PR, Kinerja dan Sikap= 80
Nilai Ujian Tengah Semester = 75
Nilai Ujian Akhir Semester = 70

Maka 
 NR = 60 % (RU&T) + 20 % UTS + 20 % UAS
= (60 % x 80) + (20 % x 75) + (20 % x 70)
= 48 + 15 + 14
= 77
Jadi nilai rapor Pada mata pelajaran PKn dengan nama Anto adalah = 77

Akan Tetapi ada Pula yang menggunakan perhitungan Nilai repor berbeda, di tulis dengan rumus sebagai berikut :

(Rata-rata UH + Tugas) x 2 + UTS + UAS/UKK : 4 = Nilai R